Kata “memakmurkan” berasal dari kata dasar "makmur". Kata itu merupakan serapan dari bahasa Arab ( عَمَرَ – يَعْمُرُ -عِمَارَةً ) yang memiliki banyak erti. Diantaranya adalah: membangun, memperbaiki, mendiami, menetapi, mengisi, menghidupkan, mengabdi, menghormati dan memelihara. Kata itu dipakai oleh Allah dalam firman-Nya yang juga menunjukkan keutamaan pemakmur masjid :
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah : 18)
Ubaidillah AI Khaulani r.a. mendengar ucapan Usman bin Affan tentang ucapan orang terhadapnya ketika membangun masjid Rasulullah saw., katanya, "Sesungguhnya anda banyak mengatakan yang bukan-bukan. Sedangkan aku mendengar Nabi saw. bersabda:, "Siapa yang membangun masjid (kata Bukair, aku kira dia juga menyebut ku, kerana mengharap wajah Allah), nescaya Allah membuatkan pula baginya di syurga, bangunan seperti itu." (HR. Al-Bukhari)
Suasana malam pertama Ramadhan 1433H
(bersamaan 20 Julai 2012)
(bersamaan 20 Julai 2012)
di Masjid Taman Cheras Jaya.
"…dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat menaungi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya…" (HR. Muslim)
No comments:
Post a Comment